JAYA PURA, WANIPIRONEWS – Ketua LSM WGAB Papua, Yerry Basri, SH., MH., menyebarkan peredaran togel atau “kupon putih” yang kian marak di wilayah Papua, terutama di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, dan Sarmi. Dalam pernyataannya kepada media di Jayapura, Yerry menyampaikan kekhawatirannya mengenai lemahnya tindakan penegak hukum terkait peredaran togel yang semakin bebas di tempat-tempat umum.
“Saya sangat heran dengan penegak hukum di Papua ini. Mengapa mereka tidak bisa menangkap dan memproses para pelaku serta bandar besar yang terus mengedarkan kupon putih alias togel di tempat-tempat umum?” ujar Yerry dengan tegas.
Yerry bertanya apakah perjudian togel sudah mendapatkan izin resmi dari pemerintah Indonesia, mengingat seharusnya perjudian masih ilegal di Republik Indonesia. “Apakah sudah ada izin resmi dari pemerintah untuk togel atau kupon putih ini? Jika tidak, mengapa penegak hukum seolah-olah membiarkan mereka beroperasi secara bebas tanpa ada tindakan tegas?”
Lebih lanjut, Yerry menekankan bahwa hingga saat ini, perjudian togel belum dilegalkan oleh pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, ia mendesak pihak kepolisian di Papua untuk segera menegakkan hukum dan menindak para pelaku, termasuk bandar besar yang selama ini beroperasi dengan leluasa.
“Kita tahu bahwa togel masih ilegal di Indonesia. Oleh karena itu, saya berharap kepolisian di Papua bisa lebih serius dalam menegakkan hukum dengan menangkap dan memproses keterlibatan mereka, terutama para bandar besar,” tambahnya.
Menjelang pemilihan kepala daerah yang akan datang, Yerry juga berharap agar lembaga penegak hukum dapat membersihkan Papua dari segala bentuk perjudian, khususnya togel, yang dianggapnya sebagai penyakit masyarakat. “Saya berharap kepolisian bisa membersihkan perjudian togel ini sebelum pemilihan kepala daerah. Ini demi kepentingan masyarakat Papua secara keseluruhan,” pungkas Yerry.
Peredaran togel di Papua memang menjadi perhatian serius, terutama karena dampaknya terhadap masyarakat. Namun, langkah penegakan hukum masih dinilai kurang tegas dalam mengatasi masalah ini.*(Yr)
